Haruskah Aku Membenci Ibuku Part.3

Ilustrasi

Sepeninggal kepergian ibuk bersama bang Herman, tinggalah aku sendirian dirumah. Tak banyak aktifitas yang aku lakukan dan hari ini aku hanya tiduran tiduran saja.

Saat ini sudah jam 6 petang, namun ibukku belum pulang juga, dan sebenarnya bang Herman mengajak ibuk kemana kok lama amat, apa jangan jangan bang Herman benar benar mau melacurkan ibukku ya, dan kalo itu benar berarti sekarang aku adalah anak dari seorang pelacur, ahh kenapa bisa seperti ini, kenapa???

Disaat aku merenungi nasibku, aku mendengar deru motor berhenti dihalaman rumahku, dan aku yakin itu motor milik bang Herman. Lalu aku bergegas keluar kamar dan memastikan kalo itu benar benar motornya bang Herman. Dan benar saat aku sudah berada diruang tamu, kulihat ibuk berjalan sambil dipapah sama bang Herman, dan kulihat ibuk nampak keletihan membuatku cemas juga keheranan dan ingin tau apa yang terjadi pada diri ibukku, lalu dengan sedikit keberanian akupun bertanya sama bang Herman.

“Bang Herman, ibuk kenapa bang, kok ibuk terlihat letih begitu” Tanyaku saat kami bertiga sudah sampe dikamar ibukku, dan ibuk sudah berbaring diranjangnya, sementara bang Herman duduk ditepi ranjang sedang menyelimuti ibukku.

“Tanya saja sama ibukmu ini, habis ngapain saja tadi, eh Yanti beritahu anakmu itu, biar anakmu tau profesimu sekarang jadi apa, aku mo balik dulu, dan besok siap siap lagi ya Yanti dan jangan lupa minum jamu biar nggak lemes seperti ini, nyusahin tau nggak” Ucap bang Herman membuatku jadi bertanya tanya dan tentunya aku jadi kefikiran kalo ibuk sudah dijadikan pelacur sama bang Herman, bedebah kau bang” Umpatku dalam hati.

Kulihat bang Herman sudah beranjak keluar kamar dan tinggalah aku bersama ibukku yang lagi terbaring diranjangnya.

“Buk, sebenarnya apa yang terjadi buk” Tanyaku ke ibuk yang kini terlihat sedang memejamkan matanya.

“Besok saja ibuk beritahu, sekarang ibuk mau tidur, ibuk capek” Balas ibuk sambil memiringkan badannya membelakangiku, dan aku yang termasuk anak yang patuh dan nurut sama orang tua tanpa disuruh aku langsung beranjak dari kamar ibuk, meskipun aku merasa penasaran dan ada yang mengganjal didada apa yang sebenarnya yang terjadi sama ibukku.

Saat ini aku sudah berada dikamarku, kurebahkan tubuhku, mataku menatap langit langit kamarku, pikiranku melayang layang memikirkan tentang ibukku, dan tanpa sadar mataku terpejam lalu tertidur saking lelahnya pikiran ini memikirkan apa yang terjadi selama ini. TO BE CONTINUE

0 Comments

Kini kamu bisa mengikuti konten kami di Channel Whatsapp , Klik Disini untuk follow. Lebih mudah tanpa iklan berlangganan fitur One Premier! Akses tanpa batas , Fitur banyak tanpa iklan. Langganan Sekarang. Klik DISINI

Confirm Adult Content Approval

This site contains adult material that may not be suitable for all users. If you are underage or do not wish to be exposed to adult content, please leave this site now.

Make sure you comply with our privacy policy. Thank you for entrusting our website to complement your entertainment