Gairah Kakak Ipar Eps.2

Ilustrasi

Kini Foster makin berani. Tangannya bergerak turun ke bawah. Menelusup masuk ke dalam jins Mina. Mata gadis itu membulat besar.

"Kak Foster! Aku mohon jangan," ucap Mina penuh permohonan. Namun Foster tampak tidak peduli. Tangannya sudah gatal sejak tadi untuk bermain-main dibawah sana.

"Kau sudah basah di sini," gumam Foster saat tangannya berhasil sampai ke bagian yang paling dia inginkan. Jari-jarinya mulai bergerak di bawah sana. Mengusap, menusuk bermain dengan sesuka hatinya.

"Emmph, kak ..." Mina sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Serangan itu begitu mendadak dan membuatnya tidak berdaya. Sensasi yang ia rasakan sekarang begitu aneh. Ia tidak bisa berbohong saat Foster bermain dibagian paling intim dari tubuhnya itu rasanya sangat enak. Ibu jari Foster mengusap-usap k l i toris Mina dengan lihai.

Mina ingin mendesah tapi malu. Foster pasti akan menertawainya. Ia memejamkan mata dan menutup mulutnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun, sayangnya mulutnya tidak bisa tertutup. Gerakan tangan Foster pada bagian intinya malah membuat mulutnya semakin membuka lebar.

"Ahh ..." satu desa han lolos dari mulutnya.

Ya ampun apa yang sudah kakak iparnya ini lakukan benar-benar membuatnya...

Mina tidak mampu berpikir lagi. Ia tiba-tiba merasa ada sesuatu yang mau keluar dari dalam tubuhnya. Suara desa hannya makin kuat, menyusul itu Foster makin mempercepat gerakannya.

"Ssshhh ... akhhh ..."

Mina akhirnya keluar. Tubuhnya mengejang kuat. Foster otomatis menghentikan kegiatannya agar Mina bisa menikmati pelepasannya. Pria itu puas melihat wajah Mina akibat ulahnya. Ia masih ingin menggoda gadis itu lagi, namun dengan gerakan cepat adik iparnya itu mendorongnya dan berlari keluar, meninggalkan Foster yang tersenyum dengan wajah penuh kemenangannya. Biarlah dia dianggap brengsek oleh adik iparnya sendiri, toh memang benar.

Foster sengaja ingin berbuat begitu, bahkan dia kini berpikir untuk membuat gadis itu hamil supaya adik iparnya itu bisa menjadi miliknya seutuhnya.  

                                   ***

Mina duduk di tengah ranjangnya dengan Tampang yang begitu kusut. Setelah berhasil melarikan diri dari rumah Foster dan kak lren, ia terus-terusan memikirkan kejadian itu semalaman. Kejadian dimana suaminya kak Iren berbuat sesuatu yang tidak senonoh padanya. Menyentuhnya dengan cara yang ...

Mina mengerang kesal. Ia marah karena perbuatan bejat kakak iparnya, tapi ia juga tidak bisa melupakan rasanya disentuh seperti kemarin. Itu adalah pengalaman pertama baginya. Dirinya sudah gila saat memikirkan betapa indahnya perut kotak-kotak milik Foster yang ia lihat kemarin.

Mina pun berakhir dengan memikirkan kejadian itu sepanjang malam. Mana Kakak iparnya ganteng banget lagi. Pada akhirnya Mina tidak bisa tidur dengan benar semalam. Ia terbangun dengan kepala pening pada pagi harinya.

"Sial," rutuk Mina sembari menyibak selimutnya.

Ia bergegas turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandinya. Sebenarnya ia masih ingin bermalas-malasan seharian ini karena kepalanya yang masih terasa pening dan masih setengah mengantuk. Tapi dia ingat dirinya masih ada jadwal ke kampus.

Hari ini pengumuman tempat magang mereka keluar. Mina harus datang untuk mendengar dikantor mana dirinya akan ditempatkan.

"Huffft ..." gadis itu menghela nafas panjang, mau tidak mau ia harus tetap bersiap.

Selesai mandi dan berganti baju, ia lalu keluar kamar. Mamanya sudah setia di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka. Sejak kemarin Mina berusaha menghindari mamanya, ia tahu mamanya pasti akan bertanya apa saja yang dia lakukan di apartemen kakaknya kemarin.

Karena Mina nggak tahu mau memberi alasan apa, akhirnya ia berakhir dengan menghindari mamanya. Kan nggak mungkin juga dia memberi tahu mama apa yang dia lakukan kemarin. Dia yang sengaja masuk diam-diam dikamarnya kak Foster dan berakhir dengan kejadian memalukan itu. Mamanya bisa menggantungnya kalau sampai tahu yang sebenarnya. Nggak, nggak! Lebih baik diam saja. Ia juga harus menghindari kakak iparnya itu mulai sekarang.

"Kamu kenapa sayang? Ada yang kamu pikirin?" tanya mamanya tiba-tiba. Mina yang kaget menggeleng kuat.

"Kamu kenapa sih? Aneh banget deh."  mamanya menatap aneh dirinya lalu fokus lagi mengatur makanan di atas meja.

"Anak mama ini lagi sibuk mikirin tempat magangnya kali," timpal papanya. Sontak Mina cepat-cepat mengangguk mengiyakan. Untung ada papanya. Kalau nggak dia akan sibuk sekali memikirkan ide.

"Kemaren kan papa suruh kamu magangnya dikantor papa aja. Kamu sendiri sih yang cari ribet, kepikiran kan sekarang."

Mina menyengir lebar.

"Kan Mina pengen cari pengalaman baru pa, kalo dikantor papa nanti nggak ada yang berani nyuruh-nyuruh Mina karena tahu Mina anaknya bos mereka. Papa gimana sih," tutur Mina.

Papanya lalu mengusap-usap rambutnya penuh sayang. Sang mama ikut tersenyum. Dibanding Imel yang mandiri dan penurut, anak bungsu mereka yang satu ini punya sifat yang lebih manja dan tidak suka di atur-atur. Ia lebih senang melakukan apa yang dia mau. Putri sulung mereka sudah membantu papanya dari masih SMA, sedang Mina, boro-boro bantuin, di SMA saja papa dan mamanya harus bergantian menghadap guru berkali-kali karena Mina yang terus-terusan membuat kasus. Meski begitu, kedua orang tua dan kakaknya selalu memanjakannya.

"Ya udah, terserah kamu aja. Nanti mau berangkat bareng papa nggak?" tanya papanya kemudian.

"Nggak, Mina naik taksi online aja. Malu diliat orang. Kan Mina udah besar, masa masih dianterin sama papa." balas Mina langsung. Papanya tertawa kecil lalu mengiyakan.

Alasan Mina yang sebenarnya adalah, ia tidak mau menjadi perhatian orang-orang kalau mereka mengetahui dirinya berasal dari keluarga berada. Sangat berada malah. Papanya adalah salah satu pemimpin kantor besar, kakaknya desainer terkenal yang bekerja dikantor papa. Sekarang juga sudah menjadi istrinya kak Foster, salah satu pengusaha terkenal yang perusahaannya ada dibeberapa negara. Pokoknya Mina nggak mau di perlakukan khusus oleh teman-temannya, atau dicemooh orang-orang karena memanfaatkan relasi. Ia ingin terlihat biasa-biasa saja.

Habis sarapan, Mina pamit pada kedua orangtuanya. Ia hampir terlambat ikut pembekalan.

Aula tempat pembekalan para mahasiswa-mahasiswi magang itu sudah penuh. Mina sampai harus mencari-cari tempat yang masih kosong karena ia lupa bilang ke temannya buat menyisakan satu kursi untuk.

Akhirnya gadis itu harus rela duduk paling belakang. Biar deh, lagian ia masih bisa dengar suara dosen yang membawakan materi pembekalan magang di depan sana. Kan pake Microphone.

Pembekalan itu berlangsung tidak terlalu lama karena setelah itu ada pembagian lokasi tempat mereka magang. Mina sudah kumpul dengan teman-temannya. Mereka sibuk membaca kertas yang dibagikan tadi.

"Kamu dapat di mana?" tanya Ester pada ketiga gadis didepannya.

"Luz Group." jawab gadis berambut ikal, namanya Shinta. Ester melirik yang lain.

"Mina, bagaimana denganmu?"

Mina tidak menjawab. Ia terus fokus dengan kertas ditangannya. Gadis itu menelan ludah. Kenapa harus ada kebetulan seperti ini sih

"Mina?"

Mina menaikkan wajahnya menatap Ester.

"Dimana kantor magang kamu?"

"NS group," sahut Mina dengan wajah ditekuk. Itu adalah perusahaan milik kakak iparnya. Bagaimana ia bisa senang coba setelah kejadian kemarin.

Berbeda dengan Mina, Ester malah melompat kegirangan.

"Aku juga sama. Yes! Kita berdua magang satu kantor." seru Ester antusias. Ia nggak sadar ekspresi wajah Mina sudah berubah tidak semangat. TO BE CONTINUE

0 Comments

Kini kamu bisa mengikuti konten kami di Channel Whatsapp , Klik Disini untuk follow. Lebih mudah tanpa iklan berlangganan fitur One Premier! Akses tanpa batas , Fitur banyak tanpa iklan. Langganan Sekarang. Klik DISINI

Confirm Adult Content Approval

This site contains adult material that may not be suitable for all users. If you are underage or do not wish to be exposed to adult content, please leave this site now.

Make sure you comply with our privacy policy. Thank you for entrusting our website to complement your entertainment