Penderitaan Mamaku Berakhir Bahagia Episode 2


Cerita ini telah lulus moderasi CMD dengan Nomor CD/018/U/1767/S

Cerita Dewasa CMD - Sesampainya dihutan belantara yang belum pernah terjamah oleh manusia sekalipun aku dan mama memantapkan langkah untuk saling mengisi hati. Rencananya kami akan berbulan madu untuk yang pertama kalinya selama hidupku di hutan ini.

Memang kata orang hutan ini terkenal akam banyaknya binatang buas. Namun ,hal itu tak menciutkan nyali kami sebagai pasangan yang saling mecintai.

Sampai ditengah hutan , udara malam menusuk tulang. Mamaku yang hanya memakai bajuku dan selimut masih merasa kedinginan. Lalu ku lihat disekeliling apakah ada ranting kayu yang bisa untuk kami berteduh sementara.

Ku hentikan laju langkahku , dan melihat disekeliling aku dan mama berdiri.

" Kenapa nak?" Ada bahaya mengancam?" Kata mamaku

" Enggak ma , aku coba cari ranting apakah ada disini. Lumayan kan bisa dibuat rumah - rumahan sementara." Jawabku

Tak lama kami berdiri , aku menemukan beberapa ranting yang bisa dibuat untuk tiang rumah - rumahan. Walaupun tak semewah rumah kami sebelumnya , namun aku dan mama merasakan nyaman.

Setelah mendapatkan semua bahan , ku lanjutkan merangkai sebuah rumah kecil berupa gubuk untuk tinggal kami sementara karena tidak mungkin kami melanjutkan perjalanan.

3 jam lamanya aku membuat rumah dari ranting dan akar kayu. Atap ku buat dari dedaunan. Kini jadilah tempat tinggal kami. Tak lupa juga ku lengkapi dengan obor agar tidak gelap. Alas tidur aku gunakan daun sedangkan untuk bantalnya aku gunakan batang dari pohon pisang. Memang terlihat sangat jadul tapi inilah kenyataan yang kami alami.

Setelah kami masuk di rumah buatanku , mama mengatakan kalau dia lapar dan haus. Ku peringatkan mama untuk tak keluat rumah saat aku mencari makanan dan minuman untuknya. Mama pun menurutinya. Lantas , ku ambil obor dan berangkat mencari makanan.

Sekitar satu jam , aku berhasil mendapatkan ubi , buah dan air untuk dimasak. Sesampainya dirumah mama kupastikan dia baik - baik saja. Dan benar! Mama tengah tiduran dalam keadaan baik - baik saja. Ku masak ubi tadi dan ku rebus air lalu kami makan malam berdua seperti sepasang suami istri. 

Setelah selesai makan , dengan tiba - tiba angin bertiup kencang membuat rumah buatan yang kami tempati goyah namun tetap kukuh. Tak lama kemudian disusul datangnya hujan lebat disertai petir. Udara pun yang tadinya dingin menjadi gerah. Mama terlihat mencium baju dan selimutnya.

" Kenapa ma? Dingin?" Kataku

" Enggak nak , cuma pakaian dan selimut mama bau banget. Udah kotor ini." Jawabnya 

Lalu mama melepaskan semuanya satu persatu hingga tak memakai sehelai bajupun alias telanjang. 

" Mama gerah nak , lagi pula ini pakaian dan selimut sudah kotor. Besok mama cuci aja. Sini baju dan celanamu mama lepasin." Katanya sambil melepas bajuku dan kami sama - sama bugil.

" Nak , Mama pengen bermain cinta denganmu. Apakah kamu mau melayani mama malam ini?" Pintanya

" Iya ma , aku mau kok. Ga cuma semalam saja tapi setiap saat mama butuhkan." Jawabku

Lantas kamipun memulainya dengan saling berciuman. Baru kali ini aku merasakan lumatan bibir mama kandungku. Tangan mama mencoba meraih tanganku dan mengarahkan le payudaranya. Ohhh sungguh nikmat.

Sekitar setengah jam kami pemanasan , ku lanjutkan dengan menancapkan penisku ke memeknya. Blessssss ....."

Ku sodok memek mamaku dengan perlahan ,ia merasakan kenikmatan akan persetubuhan ini dihiasi hujan dan petir. 

" Aaaaaggghhh .... Aaagggghhh ... Aaaaaghhhhh .... Uuuuuh .... Aaaaaaahhhhhhhhh  ..." Desahan mama yang dahsyat.

Beberapa jam kemudian karena terlalu kami bernafsu , mama mengajaku ngentot diluar. Persis di alam terbuka. Aku dan mama bercinta tanpa alas apapun dan hujan yang terus mengguyur tubuh , kami ga peduli. Sampai pada tengah malam akhirnya kami memutuskan untuk tidur dan saling berpelukan. Penisku masih tertancap di memek mama dan selimut yang kotor tadi dibuat selimut kami berdua sampai pagi.

Pagi hari menyapa ...
Sinar matahari pagi , masuk melalui celah - celah dinding rumah kami yang terbuat dari daun kelapa. Karena sinar matahari aku dan mama terbangun.

" Ma , sudah pagi nih." 

" Iya nak , sudah pagi ternyata."

Ku lihat raut wajah mama nampak bahagia. Sepertinya mama merasa nyaman.

" Kenapa ma senyum - senyum gitu?" Kataku

" Em .. makasih sayang. Berkat permainan kamu semalem mama jadi merasa nyaman." Katanya

" Kita ulangi lagi ya nak , mama pengen setiap saat kita ngentot. Toh disini ga ada orang satupun jadi lebih bebas." Ajaknya

Lalu tanpa menjawabnya ku naiki tubuhnya dan ku lakukan percintaan terlarang lagi. Saat penisku masuk setengah , mama menghentikannya.

" Emmhhhh ... Kenapa ma?" Tanyaku

Mama melepaskan kontolku , dan berdiri lalu berjalan sambil ia mengatakan ingin ngentot diluar rumah karena tempat ini sangat aman. Akupun mengiyakan kemauan mamaku.

Setelah kami berjalan sekitar 2 km jauhnya dari rumah , mama berhenti dan tangannya memegangi ranting pohon yang miring lalu memasangkan tubuhnya.

" Ayo nak , kita mulai bulan madu kedua disini." Ajaknya

Kumasukan lagi penisku blesssssss.... Mama mendesah lagi.

" Aaaaaahhh .... Aaaaaaahhhh .... Aaaaaaauuuuuuhhhhh .... Aaaaaaaahhh .... Nikmat nak ..... Aaaaaaahhhh."

Kami ngentot dengan gaya doggy style , payudara mama goyah terombang ambing karena sodokanku yang sangat cepat hingga akhirnya aku memuntahkan sperma ke dalam rahim mama karena semalam aku dan mama belum klimaks.

" Aaaaaa .... Aaaaaaahhh ... Aaaaaaaaaahhh .... Aaaaaaahhhh ....... Croooot .... Croooot .... Crooootttt." 

Lumayan banyak spermaku yang masuk ke dalam rahimnya. Seketika kami berciuman. Setelah itu kami melanjutkannya mencari sungai dan mandi bersama. *To Be Continue

0 Comments

Kini kamu bisa mengikuti konten kami di Channel Whatsapp , Klik Disini untuk follow. Lebih mudah tanpa iklan berlangganan fitur One Premier! Akses tanpa batas , Fitur banyak tanpa iklan. Langganan Sekarang. Klik DISINI

Confirm Adult Content Approval

This site contains adult material that may not be suitable for all users. If you are underage or do not wish to be exposed to adult content, please leave this site now.

Make sure you comply with our privacy policy. Thank you for entrusting our website to complement your entertainment