Aku Menghamili Kakak Kandungku

Ilustrasi

Sebelumnya perkenalkan namaku Dito , Aku tinggal bersama kakakku dan kedua ortuku. Kakakku bernama Lia , Dia seorang wanita berparas cantik nan seksinya bikin menggairahkan.

Kejadian ini bermula ketika aku dan kak lia sedang ditinggal oleh kedua ortuku ke Malang untuk kondangan dan berakhir pada pertengkaran hebat yang membuatku nafsu menikmati kemolekan tubuh kakak kandungku sendiri.

Keseharian kak lia yaitu merawat tanaman hias kesukaannya. Dia berumur 2 tahun lebih tua dariku. 24 tahun , sejak kecil kami selalu bermain bersama hingga mandi pun bersama. Maka tak heran jika dulu waktu kecil aku sering melihat tubuh kak lia.

Pagi hari menyambut ...
Ku lihat kak lia sedang bercocok tanam tanaman hias dibelakang rumah. Dengan pakaian kesehariannya yang serba minim membuat body nya terlihat lebih menawan dan menggoda.

Kak lia mengenakan baju tipis sehingga terlihat BRA Hitam yang menempel ditubuhnya. Hijab ungu yang ia kenakan juga menambah kecantikan kak lia lebih maksimal. 

Semenjak aku sering melihat kemolekan tubuh kakakku , hingga kini aku terperangkap dalam pikiran buruk ingin memperkosa kak lia.

Dari kamar aku beranjak ke halaman belakang , ya memang kamarku berada di paling belakang dekat dengan halaman belakang rumah. 

" Pagi kak lia ... Duh duh rajin amat nanem tanamannya." Sapaku

" Pagi juga adeku sayang. Iya nih , tolong dong kakak dibantuin lagi kerepotan nih." Ujarnya

" Oke deh ..." Jawabku dengan singkat.

Tanpa basa basi aku membantu kak lia menanam tanaman hiasnya. Saat aku mencoba mengambil pot tak sengaja tanganku menyenggol bokong besar kakak kandungku itu.

" Aduh ... Maaf kak ga sengaja." Pintaku meminta maaf pada kakaku

" Ga sengaja apa disengaja?" Jawabnya dengan ngeles.

" ihhh ... Beneran kak , aku ga sengaja." Jelasku

" Jangan baper ya. Awas kalo macem - macem apalagi piktor." Ancamnya padaku

Merasa diancam semakin jelas saja kak lia menantangku. Lantas aku memberikan sentilan tepat dipantatnya.

" iih ngapain sih kamu dek." Tukasnya dengan raut muka cemberut.

Mungkin saja kak lia marah padaku tapi aku tak menghiraukannya. Setelah itu aku ngeloyor ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Terdengar ayah dan ibuku berteriak berpamitan. Lalu akupun menjawabnya dari kamar mandi. Tak lama kemudian terdengar suara starter mobil dan lambat laun menghilang. Itu artinya mereka sudah berangkat. Tinggalah aku berdua dengan kakaku dirumah.

Sambil tanganku mengocok penis , aku berfikir gimana caranya bisa ngentot kak lia. Tak butuh waktu lama bersamaan dengan spermaku yang muncrat karena kocokan tanganku , aku menemukan cara jitu.

Setelah selesai mandi , dengan kondisi tubuhku terlilit handuk aku beranikan melangkah ke halaman belakang. Disana kak lia masih sibuk dengan tanamannya. Kudekati dia dan ku dekap tubuhnya dari belakang.

" Apa - apaan sih kamu dek." Sahutnya sambil tangannya mencoba melepaskan tanganku yang mendekap tubuhnya.

Namun kak lia gagal melepaskan tanganku karena tenagaku lebih kuat. Dia berteriak minta tolong lalu ku dekap mulutnya dengan gampangnya.

Ku bawa kak lia masuk ke dalam rumah , ku tidurkan ia di kamarnya. 

" Jangan macem - macem dek! Jangan lakuin itu! Aku ini kakak kandungmu!" Pinta kak lia

Aku tak memperdulikan ucapannya dan melepas handuku yang melilit ditubuhku hingga kak lia melihatku bugil. Sontak kak lia menutup wajahnya dengan tangannya dan menjerit.

" Aaaaaaaaaaaaaa .... Tutup tubuhmu dek! Jangan begitu!" Teriakan kak lia

Akupun tak menghiraukannya lagi dan ku dekap tubuh kak lia. Dia mencoba melawanku , kami saling beradu mulut dan saling cakar - cakaran hingga akhirnya kak lia kehabisan tenaga dan aku berhasil merobek bajunya yang tipis itu.

Ku hisap payudaranya , kak lia menghalanginya dengan tangannya. Kupaksa dan tangannya ku lepaskan , ku baringkan dia. Karena tenaga kak lia udah habis kini dia hanya lemas tak bertenaga.

Ku gerayangi payudaranya yang gede itu lalu ku hisapi satu - satu. Kak lia kini tak lagi melawan hanya menangis. Setelah puas dengan payudaranya aku melirik ke bawah bagian memeknya.

" Dek ! Jangan dek , itu kesucianku. Jangan kau renggut!" Pintanya sambil menangis tersedu - sedu.

Ku robek celananya dan CD nya hingga terlihat memeknya yang masih rapet dan berbulu lumayan lebat. Tanpa basa basi ku masukan penisku ke dalam memek kak lia.

" Aaagggghhhh .... " Kak lia mendesah 

Begitu berhasil mendarat di vagina kak lia ku sodok memeknya dengan kecepatan penuh hingga di memeknya mengeluarkan darah keperawanan yang telah aku renggut.

" Plok ... Plok ... Plok .. aaaaaaahgggg ... Aaaaaagggghhh ... Aaaaaagggghhhhh." 

Semakin ku percepat gerakanku , hingga membuat payudara kak lia terombang ambing tak beraturan. Sampai pada titik puncak ku semburkan spermaku ke dalam memeknya.

Setelah aku mengeluarkan spermaku , kak lia yang masih menangis menampar wajahku.

" Kamu keterlaluan dek! Kakak kandungmu kamu setubuhi!" 

Setelah itu kak lia memaksa penisku untuk keluar dari cengkraman memeknya dan dia lari ke dengan mengenakan selimut. Ia menangis meratapi apa yang telah terjadi. 

Nasi sudah menjadi bubur , 3 bulan kemudian kak lia nampak muntah - muntah. Ibuku curiga dengan muntahanya dan akhirnya kak lia mengatakan hal yanhg sebenarnya kepada ibuku. Lalu ibu dan ayahku marah besar , hingga membuatnya mengusir aku sampai saat ini.

Entah apakah kak lia sudah melahirkan anaku atau belum sekarang. Hingga saat ini aku tak tau kabar tentang kakaku dan keluargaku. THE END


Edited : 2 Mei 2024

2 Comments

  1. Bagus min ceritanya harusnya bisa dibikin episode atau buat baru cerita episode sedarah min

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak thanks you 😊 tenang aja kak kita sudah ada kok cerita sedarah berepisode. Silahkan cek di tampilan utama yah

      Delete

Kini kamu bisa mengikuti konten kami di Channel Whatsapp , Klik Disini untuk follow. Lebih mudah tanpa iklan berlangganan fitur One Premier! Akses tanpa batas , Fitur banyak tanpa iklan. Langganan Sekarang. Klik DISINI

Confirm Adult Content Approval

This site contains adult material that may not be suitable for all users. If you are underage or do not wish to be exposed to adult content, please leave this site now.

Make sure you comply with our privacy policy. Thank you for entrusting our website to complement your entertainment